MAKALAH
DASAR PEMASARAN
DASAR PEMASARAN
“SALURAN DISTRIBUSI”
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Pemasaran
Dosen Pembimbing: Risa Septiani, SE,. MM
Disusun oleh:
KELOMPOK 6
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 3
BAB III PENUTUP....................................................................................................................33
1. Daryl Amanah (NPM: 11217462)
2. Dhea Aprilia (NPM: 11217609)
3. Eva Primayshela Anjani (NPM: 11217994)
4. Tamarin Apri Udiningtyas (NPM: 15217877)
5. Ummul Azizah (NPM: 16217037)
Kelas : 1EA30
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Saluran Distribusi”. Makalah ini membahas tentang masalah - masalah manusia dan penderitaan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang manusia dan penderitaannya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita dan pembaca. Kami sampaikan terima kasih kepada semua anggota kelompok yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Tangerang, 4 Oktober 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PEGANTAR................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.................................................................................... ….2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 3
2.1 Organisasi Dan Bentuk Badan Usaha.........................................................................3
2.2 Sifat Saluran Distribusi Pemasaran...........................................................................19
2.3 Organisasi Saluran Distribusi....................................................................................21
2.4 Strategi Dan Keputusan Rancangan Saluran Distribusi............................................23
2.5 Distribusi Fisik Dan Logistic....................................................................................29
BAB III PENUTUP....................................................................................................................33
3.1 Kesimpulan......................................................................................... …….............. 33
3.2 Saran………………………………………………………………………………...33
LAMPIRAN CONTOH SOAL..................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................37
Contoh Bagan Struktur Organisasi :
2.1.2.1 Badan Usaha Dari Jenis Kegiatannya
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................37
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saluran distribusi merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam pemasaran. Suatu perusahaan perlu melaksanakan fungsi distribusi dikarenakan pendistribusian merupakan salah satu proses pada perusahaan dalam penyetokan barang atau penawaran produknya ke pasar. Dan pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia - sia.
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecilah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen.
1.2 Rumusan Masalah
Agar masalah ini lebih mengarah, maka diperlukan adanya perumusan masalah. Adapun masalah yang akan kami bahas, diantaranya :
1.2.1 Organisasi dan Bentuk Badan Usaha
1.2.2 Sifat Saluran Distribusi Pemasaran
1.2.3 Organisasi Saluran Distribusi
1.2.4 Strategi dan Keputusan Rancangan Saluran Distribusi
1.2.5 Distribusi Fisik dan Logistic
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Untuk menambah wawasan bagi kita dan pembaca mengenai saluran distribusi. Dari segi definisi saluran distribusi, penjelasan tentang organisasi & bentuk badan usaha, sifat saluran distribusi pemasaran, organisasi saluran distribusi, strategi & keputusan rancangan saluran distribusi, dan juga penjelasan mengenai distribusi fisik dan logistic.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Organisasi dan Bentuk Badan Usaha
2.1.1 Organisasi
Organisasi merupakan suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Salah satu contoh bentuk organisasi yaitu perusahaan. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang akan dicapai. Agar dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan koordinasi dan kerja sama antar fungsi yang ada di dalam perusahaan.
Contoh Bagan Struktur Organisasi :
Adapun pembagian tugas dan wewenang dari masing - masing unit adalah sebagai berikut :
2.1.1.1 Direktur Utama
Membawahi : Manajer Pemasaran, Manajer Administrasi dan Keuangan, Manajer Pembelian dan Gudang.
Tugas :
- Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan panjang.
- Bertanggung jawab penuh atas tugasnya untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
Wewenang :
- Mengawasi serta mengurus kekayaan perusahaan.
- Menunjuk, mengangkat dan memberhentikan manajer.
- Menandatangani permintaan pengeluaran kas.
- Menetapkan pencapaian tujuan untuk jangka panjang.
- Mengambil keputusan dan strategi bagi perusahaan.
2.1.1.2 Manajer Pemasaran
Bertanggung jawab kepada : Direktur Utama
Membawahi : Bagian Penjualan
Tugas:
- Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut pemasaran.
- Memonitoring dan mengarahkan proses - proses pemasaran.
- Memberikan masukan pada direktur utama dalam memutuskan hal - hal yang berkaitan dengan pemasaran.
Wewenang :
Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategis dan kebijakan pemasaran serta pengadaan barang.
2.1.1.3 Manajer Administrasi dan Keuangan
Bertanggung jawab kepada : Direktur Utama
Tugas :
- Melakukan verifikasi ulang atas semua bukti penerimaan dan pengeluaran kas.
- Melakukan verifikasi atas semua buku penjualan tunai, faktur penjualan dan nota pembelian serta bukti barang dari perusahaan ke konsumen.
Wewenang :
- Menandatangani seluruh dokumen yang berkaitan dengan administrasi perusahaan.
- Membuat evaluasi kegiatan perusahaan di bidang keuangan.
2.1.1.4 Manajer Pembelian dan Gudang
Bertanggung jawab kepada : Direktur Utama
Membawahi : Bagian Pembelian dan Bagian Gudang
Tugas :
- Menandatangani segala urusan pembelian, penerimaan dan gudang.
- Bertanggung jawab atas segala urusan yang berhubungan dengan pembelian.
Wewenang :
Memberikan kebijaksanaan mengenai hal - hal berkaitan dengan pembelian dan gudang.
2.1.1.5 Bagian Penjualan
Bertanggung jawab kepada : Manajer Pemasaran
Tugas :
Tugas :
- Mengkoordinir penjualan agar memenuhi target.
- Menyusun rencana penjualan.
- Mengikuti dan menganalisa perkembangan pasar.
- Menganalisa laporan penjualan & mengadakan evaluasi serta memberikan saran dalam rangka peningkatan penjualan.
Wewenang:
Memberikan kebijakan atas rencana penjualan.
2.1.1.6 Bagian Pembelian
Bertanggung jawab kepada : Manajer Pembelian dan Gudang
Tugas :
- Menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang.
- Mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipillih.
Wewenang :
- Membuat pemesanan pembelian dan memesan barang kepada pemasok.
- Membuat pembelian yang berfungsi untuk menambah stok barang.
2.1.1.7 Bagian Gudang
Bertanggung jawab kepada : Manajer Pembelian dan Gudang
Tugas :
- Mempersiapkan barang yang akan dikirim.
- Bertanggung jawab atas penyimpanan kembali barang yang diterima dari retur penjualan.
- Mengajukan permintaan pembeliaan sesuai dengan posisi persediaan yang ada digudang.
Wewenang:
- Memeriksa penjualan yang dibawa pelanggan saat ingin melakukan retur penjualan.
- Mengontrol retur penjualan dan retur pembelian.
2.1.2 Bentuk Badan Usaha
Badan usaha adalah kesatuan hukum (yuridis) dan ekonomi dari faktor produksi yang tujuannya mencari keuntungan dengan memberikan pelayanan kepada konsumen yang memerlukan. Mengapa disebut yuridis? Karena badan usaha pada umumnya berbadan hukum yang melakukan kegiatan ekonomi untuk mendapatkan keuntungan. Badan usaha dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu berdasarkan jenis kegiatannya dan berdasarkan kepemilikan modalnya.
2.1.2.1 Badan Usaha Dari Jenis Kegiatannya
Badan usaha jika dilihat dari jenis kegiatan yang dilakukan dapat dibagi menjadi Badan Usaha Agraris, Badan Usaha Ekstraktif, Badan Usaha Perdagangan, Badan Usaha Industri, dan Badan Usaha Jasa.
2.1.2.1.1 Badan Usaha Agraris
Kegiatan dari badan usaha agraris adalah mengelola sumber daya alam untuk menghasilkan suatu barang tertentu. Misalnya perkebunan kelapa sawit, peternakan ikan, perkebunan teh, dan peternakan lembu.
2.1.2.1.2 Badan Usaha Ekstraktif
Kegiatan badan usaha ekstraktif adalah kegiatan mengambil apa yang telah dihasilkan oleh sumber daya alam. Alam telah menyediakan bahan - bahan tambang, antara lain hasil hutan dan hasil laut, pertambangan minyak bumi. Contohnya seperti, penangkapan hasil ikan laut, perusahaan pengambilan rotan, perusahaan perkayuan, bahkan tambang minyak di tengah lautan.
2.1.2.1.3 Badan Usaha Perdagangan
Kegiatan badan usaha perdagangan adalah kegiatan membeli dan menjual kembali suatu barang tanpa mengubah bentuknya. Sudah banyak contohnya di sekeliling kita seperti pasar swalayan atau pasar tradisional.
2.1.2.1.4 Badan Usaha Industri
Kegiatan badan usaha industri adalah kegiatan mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau bahan siap pakai atau sering disebut juga dengan perusahaan manufaktur. Contohnya seperti, barang produksi seperti benang untuk bahan baku bagi industri kain, atau bisa juga barang konsumsi seperti pakaian, sepatu.
2.1.2.1.5 Badan Usaha Jasa
Kegiatan badan usaha jasa adalah kegiatan yang memberikan pelayanan dan kemudahan dalam rangka memenuhi kebutuhan. Sebagai contoh, jasa pengangkutan barang dari suatu daerah ke daerah lainnya (ekspedisi), jasa perbankan, konsultan, dan lain-lain.
2.1.2.2 Badan Usaha Dari Sumber Kepemilikan Modalnya
Badan usaha jika diliat dari sumber kepemilikan modalnya dapat dibagi menjadi: BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUMD ( Badan Usaha Milik Daerah), BUMS (Badan Usaha Milik Swasta), BUSA (Badan Usaha Swasta Asing), Joint Venture, Badan Usaha Koperasi, Badan Usaha Yayasan.
2.1.2.2.1 BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
BUMN adalah suatu unit usaha yang seluruh modal atau sebagian besarnya berasal dari anggaran khusus kekayaan negara (yang dipisahkan) yang diprioritaskan untuk kemakmuran rakyat dengan membuat suatu produk atau jasa. Kekayaan negara yang dipisahkan tersebut adalah kekayaan negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dijadikan modal negara untuk mendanai Perum (Perusahaan Umum) atau Persero serta perseroan terbatas lainnya. Selain kekayaan negara terdapat juga modal dari kapitalisasi cadangan dan sumber - sumber lainnya dan setiap perubahannya baik penambahan atau pengurangan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Pengurusan BUMN ditanggungjawabi oleh Direksi. Sehingga direksi akan bertugas dan bertanggung jawab atas pengurusan BUMN demi kepentingan dan tercapainya tujuan BUMN. Hal serupa juga untuk Komisaris dan Dewan Pengawas, hanya saja, baik Komisaris maupun Dewan Pengawas bertanggung jawab penuh atas pengawasan BUMN. Macam - Macam BUMN dapat kita bagi menjadi 2 jenis diantaranya Perum (Perusahaan Umum) dan Persero.
1. Perusahaan Umum, adalah perusahaan milik negara atau BUMN yang tujuannya memberikan penyediaan barang dan jasa publik yang baik untuk melayani masyarakat umum dan mencari keuntungan yang berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Pada dasarnya perusahaan umum dulunya ada PERUMTEL (sekarang berubah ‘go public’ menjadi PT. Persero Telkom Indonesia), PERUM POS & GIRO (sekarang jadi PT. Persero POS Indonesia), PERUM PERURI, PERUM PELNI, PERUM PEGADAIAN, PERUM BALAI PUSTAKA.
2. Persero, adalah BUMN yang bertujuan mencari keuntungan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat umum. Saat ini banyak sekali BUMN yang berubah bentuk menjadi PT (Persero), hal ini terkait dengan rencana privatisasi atau ‘go public’ beberapa BUMN untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat luas ikut andil dalam ‘kepemilikan saham’ dari beberapa perusahaan milik negara. PT Persero berarti kepemilikan pemerintah/negara diwujudkan dalam bentuk saham dan pemerintah menugaskan kementrian terkait sebagai pemegang saham. Dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham BUMN kepada masyarakat investor (Dalam negeri/Luar negeri) akan digunakan pemerintah sebagai sumber pembiayaan APBN dan membayar kewajiban hutang luar negeri. Beberapa BUMN yang telah ‘go public’ antara lain : PT (Persero) Telkom Indonesia, PT (Persero) Indosat, PT (Persero) Aneka Tambang, PT (Persero) Tambang Timah dan lain - lain. Kebijakan privatisasi ini banyak menimbulkan kontroversi dan perdebatan publik sebagai akibat terpuruknya perekonomian Indonesia karena krisis moneter yang berkepanjangan dan berkembang menjadi krisis multi dimensi.
2. Persero, adalah BUMN yang bertujuan mencari keuntungan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat umum. Saat ini banyak sekali BUMN yang berubah bentuk menjadi PT (Persero), hal ini terkait dengan rencana privatisasi atau ‘go public’ beberapa BUMN untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat luas ikut andil dalam ‘kepemilikan saham’ dari beberapa perusahaan milik negara. PT Persero berarti kepemilikan pemerintah/negara diwujudkan dalam bentuk saham dan pemerintah menugaskan kementrian terkait sebagai pemegang saham. Dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham BUMN kepada masyarakat investor (Dalam negeri/Luar negeri) akan digunakan pemerintah sebagai sumber pembiayaan APBN dan membayar kewajiban hutang luar negeri. Beberapa BUMN yang telah ‘go public’ antara lain : PT (Persero) Telkom Indonesia, PT (Persero) Indosat, PT (Persero) Aneka Tambang, PT (Persero) Tambang Timah dan lain - lain. Kebijakan privatisasi ini banyak menimbulkan kontroversi dan perdebatan publik sebagai akibat terpuruknya perekonomian Indonesia karena krisis moneter yang berkepanjangan dan berkembang menjadi krisis multi dimensi.
BUMN mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah,
- Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan,
- Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha,
- Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara,
- Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh Negara,
- Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip - prinsip ekonomi,
- Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan,
- Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat,
- Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak,
- Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah,
- Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat,
- Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
2.1.2.2.2 BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)
Perusahaan daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah yang modalnya berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan dan berdasarkan undang - undang. Perusahaan daerah melakukan kegiatan usahanya di bidang usaha umum yang menguasai hajat hidup orang banyak. Perusahaan Daerah dipimpin oleh suatu Direksi, dan anggota direksi diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah setelah mendengar pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD). Contoh BUMD adalah BPD.
2.1.2.2.3 Badan Usaha Milik Swasta
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh perorangan atau beberapa orang atau pihak swasta. BUMS bertujuan profit oriented atau untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin guna mengembangkan modal dan usaha, serta membuka lapangan pekerjaan. Selain itu, perusahaan swasta atau BUMS sangat berperan dalam menyediakan barang, jasa dan membantu pemerintah dalam upayanya mengurangi pengangguran dan memberikan pemasukan dana kepada Negara yang berupa pajak. Bentuk badan usaha miilik swasta di Indonesia terdiri dari Persekutuan Firma, Perusahaan Perseorangan, Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan Komanditer (CV).
1. Persekutuan Firma
Bentuk ini merupakan suatu persekutuan / kongsi dari dua orang pengusaha atau lebih menjadi satu kesatuan usaha bersama. Jadi perusahaan ini dimiliki oleh beberapa orang dan dipimpin / dikelola oleh beberapa orang pula. Pada umumnya persekutuan meraka bertujuan untuk menjadikan usahanya lebih besar dan kuat dari aspek permodalan dan manajerial. Untuk nama perusahaan biasanya diambil dari nama salah seorang anggota persekutuan dan ditambah dengan sebutan ‘Co’. (Co = Compagnion = rekan). Misal KAP Hadori & Co. atau LKBH Ruhut Sitompul & Co. Ada juga Firma Hamdan Zoelfa & Co.
Adapun Keunggulan dan Kelemahan Persekutuan Firma, yaitu:
Adapun Keunggulan dan Kelemahan Persekutuan Firma, yaitu:
Keunggulan dari Persekutuan Firma:
- Jumlah permodalan relatif lebih besar dari perusahaan perseorangan
- Kemampuan manajerial lebih solid
- Kontinuitas bisnis lebih terjamin
- Lebih mudah dalam memperoleh kredit
- Pendirian mudah
Kelemahan dari Persekutuan Firma:
- Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
- Sering timbul conflict of interest diantara anggota firma
2. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan merupakan suatu bisnis yang dimiliki dan dikelola oleh seorang individu, dimana orang tersebut menjalankan usahanya untuk mendapatkan keuntungan dari aktifitas bisnisnya. Sustainability atau kelangsungan hidup dan perkembangan bisnis perusahaan dimasa mendatang sangat tergantung pada kemampuan pemilik untuk ‘memanage’ selurus aspek dalam aktifitas bisnisnya, mulai dari aktifitas produksi, operasional, pemasaran, pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia yang dimiliki, secara efektif, efisien dan seoptimal mungkin. Adapun Keunggulan dan Kelemahan Perusahaan Perseorangan, yaitu:
Keunggulan dari Perusahaan Perseorangan:
- Mudah untuk memulai & mengakhiri
- Adanya kebebasan dan fleksibilitas
- Pemilik menguasai seluruh keuntungan
- Kerahasiaan terjamin
- Kerahasiaan terjamin
- Aspek perijinan mudah
- Motivasi usaha tinggi
Kelemahan dari Perusahaan Perseorangan:
- Tanggung Jawab Pemilik tidak terbatas
- Keterbatasan kemampuan manajerial
- Keterbatasan sumber keuangan/permodalan
- Kontinuitas bisnis rendah
- Overtime, menyita banyak waktu pemilik
3. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) yang juga disebut Naanloze Vennoschap (NV) merupakan bentuk perusahaan yang terdiri atas pemegang saham yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang - utang perusahaan sebesar modal yang disetorkan. PT yang telah ‘go-public’ di Bursa Efek Jakarta (BEJ) maka akan berstatus PT.tbk (terbuka) Sehingga dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk menyertakan modalnya kedalam bisnis tersebut dengan cara membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan itu. Contoh : PT.Matahari Putra Prima,tbk. PT.HM.Sampoerna,tbk. PT.Indosat,tbk. Saham Kepemilikan dengan membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang telah ‘go-public’ dan ‘listing’ di Bursa Efek Jakarta, maka masyarakat sebagai investor pemegang saham akan ikut serta menjadi ‘pemilik’ perusahaan tersebut, dan berhak memperoleh bagian keuntungan berupa ‘deviden’, berhak mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Saham yang dikeluarkan oleh PT pada dasarnya digolongkan kedalam dua jenis saham yaitu : saham biasa (common stock) dan saham istimewa (prefered stock).
Ciri - Ciri dari PT, yaitu:
- Didirikan dengan akte notaris dan harus disahkan oleh Departemen Kehakiman dan dicatatkan dalam Berita Acara Negara.
- Merupakan persekutuan modal dan memberikan kepercayaan kepada orang - orang profesional sebagai pengelola PT (Dewan Direksi).
- Maju mundurnya PT tergantung dari kinerja dan kecakapan Dewan Direksi sebagai pengelola PT.
- Hak suara dalam RUPS, bagian keuntungan (deviden) sebanding dengan besar kecilnya andil kepemilikan saham dari masing - masing anggota.
- Umumnya bersifat apatis dan acuh terhadap perkembangan dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya, sehingga saat pemerintah mengeluarkan UU tentang Corporate Social Responsibility (CSR).
Adapun keunggulan dari PT, yaitu:
- Jumlah Permodalan relatif lebih besar karena PT mempunyai banyak investor (pemegang saham).
- Kemampuan Manajerial lebih solid, karena PT memperkerjakan orang - orang yg profesional dibidangnya (Direksi, Manager)
- Kontinuitas bisnis lebih terjamin, memiliki masa berlaku yang tidak terbatas.
- Ada pemisahan antara aset atau kekayaan pemilik (pemegang saham) dan aset serta kewajiban utang PT. (Tanggung jawab pemilik / investor hanya sebatas saham yang dimilikinya saja).
4. Persektuan Komanditer (CV)
Menurut pasal 19 KUHD, Perseroan Komanditer (CV) adalah Suatu perjanjian kerjasama untuk berusaha bersama antara orang - orang yang bersedia memimpin, mengatur, mengelola perusahaan dan bertanggung jawab penuh terhadap kekayaan pribadinya dengan orang - orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan namun sanggup bertanggung jawab sebatas pada kekayaan atau modal yang diikutsertakan dalam perusahaan (CV) tersebut. ‘Sekutu Komanditer’ dan ‘Sekutu Komplementer’ dalam CV perusahaan yang berbentuk ‘CV’ terdapat 2 jenis sekutu yang berlainan sifat dan tugasnya, yaitu ‘Sekutu Komanditer’ dan ‘Sekutu Komplementer’. Sekutu Komanditer : merupakan anggota yang tidak aktif atau hanya sebatas ikut serta menanamkan ‘mandat’ berupa investasi setoran modal untuk dikelola dalam aktifitas bisnis perusahaan. Sedangkan, Sekutu Komplementer : merupakan anggota aktif yang secara langsung terjun mengelola aktifitas bisnis perusahaan dan bertanggung jawab penuh terhadap segala permasalahan dan kewajiban perusahaan. Adapun Keunggulan dan Kelemahan Persekutuan Firma, yaitu:
Keunggulan dari Persukutan Firma:
- Jumlah Permodalan relatif lebih besar ada investor (komanditer).
- Kemampuan Manajerial lebih solid
- Kontinuitas bisnis lebih terjamin
- Lebih mudah dalam memperoleh kredit
Kelemahan dari Persekutuan Firma:
- Sebagian sekutu (komplementer) memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas
- Agak sulit untuk menarik kembali modal yang telah diinvestasikan
2.1.2.2.4 BUSA (Badan Usaha Swasta Asing)
Badan Usaha Swasta Asing adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak luar negeri. Ada beberapa hal diantaranya yang menyebabkan munculnya badan usaha milik swasta asing ini diantaranya adalah faktor ketersediaan sumber daya alam (bahan baku), potensi pasar yang besar, upah tenaga kerja yang cenderung lebih murah. Badan swasta asing ini dapat memberikan manfaat bagi negara karena memasok modal dan menerapkan teknologi maju yang penting untuk pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, dapat timbul ketergantungan dengan badan usaha swasta milik asing karena justru mengurangi kemandirian ekonomi.
2.1.2.2.5 Joint Venture
Joint venture adalah kerjasama dari beberapa perusahaan yang berasal dari berbagai negara kemudian menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan ekonomi. Joint venture harus memiliki badan hukum PT atau Perseroan Terbatas dalam bidang Industri. Joint venture dipimpin oleh Dewan Direktur yang dipilih oleh para pemegang saham.
2.1.2.2.6 Badan Usaha Koperasi
UU No.25/1992 : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang - orang atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Secara singkat koperasi adalah badan usaha yang modalnya dari masyarakat tertentu yang memiliki visi yang sama. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan atas dasar asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk melayani dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan masyarakat pada umumnya serta membangun tatanan perekonomian nasional yang tangguh. Tokoh koperasi di Indonesia ‘DR.Mohammad Hatta’ sebagai Bapak koperasi Indonesia, menyatakan bahwa faham koperasi merupakan penjabaran jiwa dan semangat dari Pasal 33 ayat 1 UUD 1945. Yaitu bahwa Perekonomian merupakan suatu usaha bersama (komunal) masyarakat yang dilaksanakan berdasarkan asas kekeluargaan. Bentuk Koperasi digolongkan menjadi beberapa jenis: Koperasi Konsumsi, Koperasi Produksi, Koperasi Kredit, Koperasi Jasa, dan Koperasi Serba Usaha.
2.1.2.2.7 Yayasan
Yayasan merupakan bentuk organisasi swasta yang pada umumnya didirikan untuk tujuan-tujuan sosial kemasyarakatan yang tidak berorientasi pada keuntungan bisnis semata ‘profit oriented’. Contoh : Yayasan Panti Asuhan & Panti Jompo, Yayasan Yatim Piatu, Yayasan Pendidikan, Yayasan Rumah Sakit, dsb. Untuk mencapai tujuan dan menyediakan dana operasional maka yayasan berusaha mengumpulkan uang atau juga bantuan berupa sumbangan amal, zakat, infak, shodaqoh maupun sumbangan barang lainnya dari masyarakat yang peduli. Dalam mengumpulkan dana ini kadang sebuah yayasan mendirikan usaha-usaha tertentu dibawah koordinasi Yayasan. Contoh : YPAC, Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, Yayasan Pusaka Nusantara, Yayasan Yatim Piatu ‘Halimah Tuzstadiah-Dorce’.
2.2 Sifat Saluran Distribusi Pemasaran
Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Dengan kata lain, proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu : Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi - fungsi pemasaran yang dapat merealisasikan kegunaan bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan, dan memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non-fisik. Yang dimaksud dengan arus pemasaran adalah aliran kegiatan yang terjadi di antara lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat di dalam proses pemasaran. Arus pemasaran tersebut meliputi arus barang fisik, arus kepemilikan, arus informasi, arus promosi, arus negosiasi, arus pembayaran, arus pendanaan, arus penanggungan risiko, dan arus pemesanan. Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaan kerapkali harus bekerja sama dengan berbagai perantara (middleman) dan saluran distribusi (distribution channel) untuk menawarkan produknya ke pasar.
Saluran distribusi adalah jaringan organisasi yang melakukan tugas fungsi yang menghubungkan produsen dengan pengguna akhir. Saluran distribusi terdiri dari berbagai lembaga atau badan yang saling tergantung dan saling berhubungan, yang berfungsi sebagai suatu sistem atau jaringan yang bersama - sama berusaha menghasilkan dan mendistribusikan sebuah produk kepada pengguna akhir. Contoh : rumah sakit, ambulans, dokter, pengujian laboratarium, perusahaan asuransi dan toko - toko obat membentuk suatu saluran distribusi bagi jasa pemeliharaan kesehatan. Banyak produsen menggunakan perantara untuk membawa produknya ke pasar. Mereka berusaha keras untuk membangun saluran distribusi yaitu perangkat organisasi saling tergantung yang terlibat dalam proses menyediakan produk atau jasa agar digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen dan pengguna industri.
Saluran distribusi menghubungkan pemasok dan produsen dengan pengguna akhir barang atau jasa. Saluran distribusi yang efektif dan efisien memberikan keunggulan strategis yang penting bagi para anggota organisasi atas saluran - saluran pesaingnya. Strategi distirbusi berkenaan dengan bagaimana sebuah perusahaan menjangkau pasar sasarannya. Sebagian produsen memasarkan produknya secara langsung kepada pengguna akhir dari barang dan jasa tersebut, sedangkan sebagian lagi memasarkannya melalui satu atau lebih saluran distribusi berbagai saluran independen (Misalnya, grosir, pengecer) melakukan fungsi distribusi yang sebenarnya. Para produsen (Pabrikan) mempunyai kemungkinan untuk berhubungan langsung dengan pengguna akhir melalui armada penjualan perusahaan atau melayani pengguna akhir melalui perantara pemasaran.
Pabrikan mempunyai tiga alternatif distribusi yaitu:
- Distribusi langsung
- Penggunaan perantara
- Situasi yang baik maupun memungkinkan
Faktor - faktor yang mempengaruhi keputusan distribusi mencakup :
- Pertimbangan pembeli
- Karakteristik produk
- Pertimbangan keuangan dan pengendalian
Untuk menyampaikan produk - produk dari produsen kepada pengguna akhir diperlukan beberapa fungsi yaitu :
- Membeli dan menjual : Dilakukan oleh perantara pemasaran untuk mengurangi banyaknya transaksi bagi produsen dan pengguna akhir.
- Perakitan : Perakitan produk ke dalam persediaan membantu memenuhi waktu pembelian berbagai preferensi pembeli.
- Transportasi : Menghilangkan jarak di antara pembeli dan penjualan dengan fungsi distribusi fisik.
- Distribusi fisik : Merupakan suatu fungsi saluran kunci dan karnanya merupakan bagian penting dari strategi dan manajemen saluran. Tujuannya adalah memperlancar pendistribusian bahan - bahan pasokan dalam proses, dan barang - barang siap dipakai.
- Pemrosesan dan penyimpanan barang : Menyangkut pemecahan jumlah yang besar menjadi pesanan - pesanan individual, sambil tetap menjaga persediaan, dan mengumpulkan pesanan untuk dikirimkan.
- Penetapan harga : Menetapkan basis pertukaran di antara penjual dan pembeli.
- Pengurangan resiko : Dilakukan melalui mekanisme seperti asuransi, kebijakan retur, kemungkinan terjual di masa depan.
- Komunikasi : Antara pembeli dan penjual mencakup kontak penjualan langsung pesanan tertulis dan konfirmasi, dan arus informasi.
- Pelayanan dan perbaikan : Merupakan hal yang penting bagi banyak jenis produk.
2.3 Organisasi Saluran Distribusi
Saluran distribusi dapat di diskripsikan oleh jumlah tingkat saluran yang terlibat. Tingkat Saluran adalah setiap tingkatan perantara pemasaran yang dilakukan semacam tugas dalam membawa produk dan pemiliknya dekat dengan pembeli akhir.
2.3.1 Pada organisasi saluran distribusi terdapat 4 macam saluran, yaitu:
2.3.1.1 Saluran 1, disebut Saluran Pemasaran Langsung yaitu sebuah saluran pemasaran yang tidak memiliki tingkat perantara. Jadi, barang disampaikan dari pabrik langsung ke konsumen. Misalnya Tupperware menjual produknya dari rumah kerumah.
2.3.1.2 Saluran 2, disebut Saluran Pemasaran Tidak langsung yaitu saluran yang terdiri dari satu tingkat perantara atau lebih dalam pasar konsumen, tingkat ini biasanya adalah pedagang pengecer. Misalnya, pabrik televisi, kamera, ban, mebel dsb.
2.3.1.3 Saluran 3, terdiri dari 2 tingkat perantara yaitu seorang tengkulak (pedagang besar) dan pengecer. Saluran ini digunakan oleh pabrik kecil penghasil makanan, obat, dan aneka produk.
2.3.1.4 Saluran 4, terdiri dari 3 tingkat perantara. Dalam industri daging kemasan, misalnya jobber biasanya muncul diantara pedagang besar dan pedagang eceran. Jobber membeli dari pedagang besar dan menjual pada pedagang eceran yang lebih kecil yang biasanya tidak dilayani oleh pedagang besar.
Pergerakan saluran distribusi barang dan jasa yaitu dari produsen ke konsumen. Hal ini mengatasi tempat, waktu dan celah kepemilikan utama barang dan jasa yang terpisah dari yang akan menggunakannya. Anggota saluran pemasaran melaksanakan banyak fungsi - fungsi.
2.3.2 Adapun yang membantu untuk menyelesaikan transaksi - transaksi yaitu :
2.3.2.1 Informasi : Mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran serta informasi intelejen tentang faktor - faktor dan kekuatan - kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
2.3.2.2 Promosi : Mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasif tentang suatu penawaran.
2.3.2.3 Penyesuaian : Membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli, meliputi aktifitas seperti pembuatan, pemilahan, perakitan, dan pengemasan.
2.3.2.4 Negosiasi : Mencapai persetujuan pada harga dan persyaratan lain dari tawaran. Jadi kepemilikan dapat dipindahkan.
2.3.2.5 Kontak : Menemukan dan berkomunikasi dengan calon pembeli
saluran distribusi lain untuk membantu melengkapi transaksi - transaksi.
saluran distribusi lain untuk membantu melengkapi transaksi - transaksi.
2.3.3 Tipe Saluran Distribusi
2.3.3.1 Saluran konvensional : Suatu kelompok organisasi - organisasi independen yang dihubungkan secara vertikal, setiap organisasi berusaha menata organisasinya sendiri, dengan sedikit perhatian pada kinerja keseluruhan. Saluran hubungan di antara para pelaku. Saluran biasanya kurang formal, dan para anggota tidak bekerja sama secara erat satu sama lain.
2.3.3.2 Saluran dengan sistem pemasaran vertikal : Jaringan yang dikelola secara profesional dan terpusat yang dimaksudkan untuk mencapai penghematan dalam operasi dan hasil pasar secara maksimum. Sistem saluran ini mendominasi sektor eceran dan merupakan faktor - faktor yang signifikan di dalam bisnis dan sector - sektor produk dan jasa industri karakteristik sistem pemasaran vertikal mencakup manajemen (Koordinasi) dan saluran distribusi oleh suatu organisasi. Ada 3 tipe sistem pemasaran vertikal : Kepemilikan, Kontrak, dan Administrasi.
2.4 Strategi dan Keputusan Rancangan Saluran Distribusi
Jaringan distribusi yang baik menciptakan keunggulan bersaing yang kuat. Keunggulan bersaing ini tercipta melalui penciptaan nilai yang semakin meningkat sebagai hasil dan kerjasama antara organisasi yang terlibat di dalam aktivitas. Distribusi yang luas dan baik ini dapat menjangkau konsumen secara luas, dengan cara lebih, memberikan kemudahan dan manfaat yang lebih kepada pelanggan. Faktor utama di dalam strategi saluran adalah memutuskan fungsi - fungsi yang dibutuhkan dan organisasi akan bertanggung jawab untuk fungsi - fungsi tersebut. Makelar/perantara menawarkan pentingnya biaya dan keunggulan waktu di dalam distribusi. Pertimbangan masalah harga juga akan mempengaruhi penentuan saluran distribusi yang akan digunakan. Adapun macam - macam saluran distribusi barang konsumen adalah :
- Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan yang paling sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu, saluran ini disebut sebagai saluran distribusi langsung atau saluran distribusi pendek. Contoh : Bengkel, rumah makan, pangkas rambut, salon,panti pijat, dll.
- Produsen – Pengecer – Konsumen
Seperti halnya dengan jenis saluran yang pertama (produsen-konsumen), saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi tidak langsung. Disini, pengecer besar melakukan pembelian pada produsen. Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja. Contoh : Koran, Es krim, dll.
- Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Saluran disrtibusi semacam ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan sebagai saluaran distribusi tradisional. Disini produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja. Contoh : Mie instan, Beras, Minuman dalam kemasan, dll.
- Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Disini, produsen memilih agen (agen penjualan atau agen pabrik) sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar. Contoh : Sayur-mayur, dll.
- Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Dalam saluran distrbusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko – toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan. Contoh : Barang Impor, dll.
2.4.1 Srategi Saluran Distribusi
Secara garis besar terdapat enam macam strategi distribusi yang dapat digunakan, yaitu :
2.4.1.1 Strategi Struktur Saluran Distribusi
Strategi ini berkaitan dengan penentuan jumlah perantara yang digunakan untuk mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen. Alternatif yang dipilih dapat berupa distribusi langsung atau distribusi tidak langsung. Tujuannya untuk mencapai jumlah pelanggan yang optimal pada waktu yang tepat dan dengan biaya yang rendah namun dapat meraih dan menjaga tingkat pengendalian distribusi tersebut. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk memilih alternative strategi struktur saluran distribusi, yaitu:
- Postponement - Speculation Theory, Mendasarkan pemilihan saluran distribusi pada resiko, ketidakpastian, dan biaya yang dapat timbul dalam transaksi. Penundaan (postponement) berarti berupaya mengurangi risiko dengan mencocokkan produksi dengan permintaan actual pelanggan.
- Postponement - Speculation Theory, Mendasarkan pemilihan saluran distribusi pada resiko, ketidakpastian, dan biaya yang dapat timbul dalam transaksi. Penundaan (postponement) berarti berupaya mengurangi risiko dengan mencocokkan produksi dengan permintaan actual pelanggan.
- Goods Approach, Menyatakan bahwa karakteristik produk yang menentukan metode distribusi yang tepat dan ekonomis.
- Financial Approach, Menyatakan keinginan produsen untuk dapat memutuskan harga eceran, outlet distribusi, pelayanan kepada pelanggan, fasilitas penyimpanan, dan iklan. Pertimbangan lain, perkembangan teknologi faktor social dan standar etika Regulasi pemerintah tipologi, pola populasi, dan luasnya daerah geografis kebudayaan.
2.4.1.2 Strategi Cakupan Distribusi
Strategi ini berkaitan dengan jumlah perantara sesuatu wilayah. Tujuannya untuk melayani pasar dengan biaya yang minimal namun bisa menciptakan citra produk yang diinginkan. Strategi ini ada tiga macam dan pemilihan masing - masing strategi mensyaratkan pemahaman pemasar mengenai kebiasaan pembeliaan pelanggan, tingkat gross margin, dan turnovel, kemampuan retailer dalam memberi jasa dan menjual seluruh lini produk perusahaan serta kelas produk.
- Distribusi Eksklusif yaitu produsen hanya menuntut satu orang perantara khusus untuk menyalurkan barangnya di wilayah tertentu, dengan syarat perantara tersebut tidak boleh menjual produk produsen lain.
- Distribusi Intensif yaitu produsen berusaha menyediakan produknya disemua retail outlet yang mungkin memasarkannya.
- Distribusi Selektif yaitu strategi menempatkan produk perusahaan dibeberapa retail outlet saja dalam suatu daerah tertentu.
2.4.1.3 Strategi Distribusi Berganda
Yaitu penggunaan lebih dari satu saluran yang berbeda untuk melayani segmen pelanggan. Tujuannya untuk memperoleh akses yang optimal pada setiap segmen. Penggunaan saluran distribusi ganda ini ada dua jenis yaitu :
- Saluran Komplementer yaitu jika masing - masing saluran menjual produk yang tidak saling berhubungan atau melayani segmen pasar yang tidak saling berhubungan tujuannya untuk mencapai segmen pasar yang tidak dapat dicapai oleh saluran distribusi perusahaan yang sekarang.
- Saluran Kompetitif yaitu jika produk yang sama dijual melalui dua saluran yang berbeda tapi bersaing satu sama lain. Tujuannya untuk meningkatkan penjualan.
2.4.1.4 Strategi Modifikasi Saluran Distribusi
Adalah strategi mengubah susunan saluran distribusi yang ada berdasarkan evaluasi dan peninjauan ulang. Dengan mengubah susunan saluran distribusi diharapkan perusahaan dapat menjaga sistem distribusi yang optimal pada perubahan - perubahan lingkungan tertentu.
2.4.1.5 Strategi Pengendalian Saluran Distribusi
Adalah menguasai semua anggota dalam saluran distribusi agar dapat mengendalikan kegiatan mereka secara terpusat kearah pencapaian tujuan bersama.
Adapun Tujuan dari strategi ini adalah :
- Untuk meningkatkan pengendalian
- Memperbaki ketidakefisienan
- Mengetahui efektifitas biaya melalui kurva pengalaman
- Mencapai skala ekonomis
Jenis-jenis strategi pengendalian saluran yang biasa digunakan antara lain:
Jenis-jenis strategi pengendalian saluran yang biasa digunakan antara lain:
- Vertical Marketing System (VMS), yaitu jaringan yang dikelola secara terpusat dan professional, yang sejak awal didesain untuk mencapai penghematan dalam operasi dan hasil pemasaran yang optimal.
- Horizontal Marketing Sistem (HMS), merupakan jaringan yang berbentuk apabila beberapa perusahaan perantara yang tidak berkaitan menggabungkan sumber daya dan program pemasarannya guna memanfaatkan peluang pasar yang ada. Dalam hal ini mereka berada dibawah satu manajemen.
2.4.1.6 Strategi Manajemen Konflik dalam Saluran Distribusi
Konsep sistem pada distribusi mensyaratkan adanya kerja sama antar saluran. Meskipun demikian di dalam saluran selalu timbul struktur kekuatan sehingga diantara anggota saluran sering terjadi perselisihan. Konflik juga dapat timbul antara saluran yang satu dengan saluran yang lain yang menjual produk yang sama dan ke pasar yang sama pula.
2.4.2 Keputusan Rancangan Saluran Distribusi
2.4.2.1 Menganalisis Tingkat Output Jasa Yang Diinginkan Pelanggan
Dalam merancang saluran pemasaran harus memahami tingkat output jasa yang diinginkan pelanggan:
- Ukuran lot : Jumlah unit yang diizinkan saluran untuk dibeli oleh pelanggan umum dalam satu peristiwa.
- Waktu tunggu dan waktu pengiriman : Rata - rata waktu tunggu pelanggan saluran untuk menerima barang.
- Kenyamanan spasial : Tingkat dimana saluran pemasaran membuat konsumen lebih mudah membeli produk.
- Keragaman produk : Rentang pilihan yang disediakan oleh saluran pemasaran. Biasanya pelanggan lebih menyukai pilihan yang banyak karena semakin banyak pilihan semakin besar peluang untuk menemukan apa yang mereka butuhkan.
- Keragaman produk : Rentang pilihan yang disediakan oleh saluran pemasaran. Biasanya pelanggan lebih menyukai pilihan yang banyak karena semakin banyak pilihan semakin besar peluang untuk menemukan apa yang mereka butuhkan.
- Dukungan Layanan : Jasa tambahan (kredit, pengiriman, instalasi, perbaikan)
2.4.2.2 Menentukan Tujuan dan Hambatan
- Tingkat hasil jasa yang ditargetkan : Pemasaran harus menyatakan tujuan saluran mereka berdasarkan tingkat hasil jasa yang ditargetkan, institusi saluran harus mengatur tugas fungsional mereka untuk meminimalkan total biaya saluran, namun tetap menyediakan tingkat output jasa yang diinginkan.
- Tujuan saluran bervariasi tergantung pada karakteristik produk : Misal produk segar memerlukan pemasaran yang lebih langsung, produk yang dijual dalam jumlah besar , seperti bahan bangunan, memerlukan saluran yang meminimalkan jarak pengiriman dan jumlah penanganan.
- Kegiatan pesaing pasar : Disini perusahaan meneliti secara mendalam mengenai apa yang dilakukan perusahaan lain dari pasar asal yang sama di dalam pasar baru.
2.4.2.3 Mengidentifikasi dan Mengevaluasi Alternatif Saluran Utama
Setiap saluran mempunyai kekuatan dan juga kelemahan unik. Tenaga penjualan dapat menangani produk dan transaksi rumit, tetapi biaya mahal, ataupun sebaliknya.
2.5 Distribusi Fisik dan Logistic
2.5.1 Pengertian
Distribusi fisik dan logistic merupakan salah satu masalah yang penting dalam pemasaran berupa produk – produk yang tersedia untuk konsumen bilamana mereka menginginkannya. Seperti halnya pada mobil, tidak akan berjalan tanpa menggunakan bahan bakar. Setelah saluran distribusi ditetapkan, produsen dapat mengalihkan perhatiannya pada masalah distribusi fisik dari barang yang dihasilkan melalui saluran tersebut. Istilah distribusi fisik (physical distribution) dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Dalam hal ini, lokasi pemasaran juga penting, misalnya lokasi toko, gudang atau tempat persediaan. Penyaluran suatu barang ke tempat tertentu pada saat yang tepat dapat dilakukan untuk memaksimumkan kesempatan pada volume penjualan yang menguntungkan.
2.5.2 Distribusi Fisik (Logistik Pemasaran)
Tugasnya mencakup perencanaan, pengimplementasian, dan pengendalian arus material, barang jadi, dan informasi yang berkaitan secara fisik dari tempat asalnya ke tempat konsumen untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan menghasilkan laba. Secara luas, kegiatan - kegiatan yang ada dalam distribusi fisik ini meliputi penanganan arus barang secara fisik dan pengembangannya, serta operasi sistem aliran yang efisien. Bagi produsen kegiatan distribusi fisik ini tidak hanya meliputi pemindahan barang jadi dari akhir proses produksi sampai ke konsumen akhir, tetapi juga menyangkut arus bahan baku dari suatu sumber sampai pada akhir proses produksi.
2.5.3 Tugas Manajer Logistic
Tugas manajer logistik adalah mengatur koordinasi seluruh saluran system distribusi fisik, aktivitas pemasok, agen pembelian, pemasaran, anggota saluran dan pelanggan. Semua aktivitas ini termasuk sistem informasi, pembelian, perencanaan produksi, pemrosesan pesanan, sediaan, pergudangan, dan perencanaan transportasi.
2.5.4 Fungsi Utama Logistik
Fungsi utama logistic terdapat: Pemrosesan Pesanan, Pergudangan, Manajemen Sediaan, dan Transportasi.
2.5.4.1 Pemrosesan Pesanan
Pesanan dapat diserahkan dengan berbagai cara, lewat pos atau telpon, lewat wiraniaga atau via on-line, dan pertukaran data electronic (EDI= Electronic Data Interchange). Setelah diterima, pesanan harus diproses dengan cepat dan tepat, produk yang tidak ada dianggap pesanan tertunda, barang yang dikirimkan disertai dengan dokumen pengiriman dan penagihan, tindasannya dikirim kepada berbagai bagian. Baik perusahaan maupun pelanggaan memperoleh manfaat kalau langkah - langkah pemrosesan dilaksanakann secara efisien.
2.5.4.2 Pergudangan
Setiap perusahaan harus menyimpan produknya sebelum terjual, fungsi gudang diperlukan karena siklus produksi dan konsumsi seiring jalan. Perusahaaan harus memutuskan berapa banyak gudang dan dari jenis apa dibutuhkan, dan dimana letaknya, semakin banyak gudang semakin cepat barang dapat diserahkan kepada pelanggan , tetapi dengan cara demikian biaya gudang semakin tinggi.
2.5.4.3 Manajemen Sediaan
Tingkat sediaan juga akan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Masalah utamanya adalah kesulitan dalam menentukan sediaan yang tepat, bila terlalu banyak, maka akan menanggung beban gudang, sebaliknya apabila terlalu sedikit, maka kebutuhan pelanggan dapat direbut oleh produk dari pesaing.
2.5.4.4 Transportasi
Pemasar perlu memperhatikan keputusan transportasi perusahaann. Pemilihan alat transportasi yang mengangkut akan mempengaruhi harga produk, kinerja penyerahan, dan kondisi barang ketika tiba, semuanya akan mempengaruhi kepuasan pelanggan.
2.5.5 Tujuan Manajemen Logistik
Untuk mendukungnya efektivitas dan efisiensi dalam setiap upaya pencapaian tujuan organisasi, antara lain:
2.5.5.1 Mampu menyediakan logistik sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasinya, jumlah, waktu, maupun tempat dibutuhkan, dalam keadaan dapat dipakai, dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan harga yang layak, serta dengan memberikan pelayanan yang baik.
2.5.5.2 Mampu menyediakan informasi berkaitan dengan keberadaan logistik yang dapat dipergunakan sebagai sarana untuk melakukan pengawasan dan pengendalian logistik serta dapat digunakan sebagai instrumen pengambilan keputusan berkaitan dengan tindakan - tindakan manajemen logistik, seperti pengadaan, distribusi dan penghapusan.
2.5.5.3 Mampu menyediakan logistik yang siap pakai (ready for use) ke unit - unit kerja maupun personel sehingga menjamin kelangsungan aktivitas maupun tugas setiap unit kerja maupun personel dalam suatu organisasi melalui penyelenggaraan pengelolaan gudang dan distribusi secara optimal.
2.5.5.4 Mampu menjaga dan mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil logistik, baik secara preventif maupun represif secara optimal guna mendukung optimalisasi fungsional maupun umur barang.
2.5.5.5 Mampu melakukan pengakhiran fungsi logistik dengan pertimbangan dan argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan guna mendukung kelancaran pelaksanaan aktivitas maupun tugas, serta mencegah tindakan pemborosan.
2.5.5.6 Mampu mencegah dan mengambil tindakan antisipatif terhadap berbagai penyimpangan dalam setiap kegiatan pengelolaan maupun penggunaan logistik sehingga selain dapat menekan pengeluaran biaya, baik berkaitan dengan finansial, tenaga, waktu, material, maupun pikiran, juga mendukung kelancaran pelaksanaan aktivitas dan tugas dalam organisasi.
2.5.5.7 Mampu menyediakan pedoman kerja bagi setiap unit kerja maupun personel sehingga setiap unit kerja maupun personel dapat menjalankan aktivitas maupun tugasnya secara optimal.
2.5.5.8 Mampu membangun budaya penggunaan logistik secara bertanggung jawab oleh para pegawai di lingkungan organisasi sehingga dapat dicegah dan dihindarkan tindakan penyimpangan maupun pemborosan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam materi ini kita dapat mengetahui tentang saluran distribusi. Saluran distribusi merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam pemasaran. Suatu perusahaan perlu melaksanakan fungsi distribusi dikarenakan pendistribusian merupakan salah satu proses pada perusahaan dalam penyetokan barang atau penawaran produknya ke pasar. Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk.
3.2 Saran
Diharapkan kalangan mahasiswa/i dan pembaca yang lain dapat melakukan penelitian lebih lanjut pada setiap sub bab. Karena mengingat luasnya pembahasan dalam makalah ini, sehingga dapat memahami lebih dalam.
LAMPIRAN CONTOH SOAL
Adapun 10 contoh soal beserta jawabannya mengenai materi “ Saluran Distribusi”.
1. Ibu Esti memiliki keahlian dalam merencananakan bentuk kemasan tiap produk. Hal ini menyebabkan tampilan produk sangat menarik sehingga meningkatkan omzet penjualan. Ibu Suri merupakan orang yang tepat melakukan kegiatan manajemen di bidang…
a. Operasional/Produksi
b. Keuangan
c. Personalia
d. Pemasaran
Jawaban: a. Operasional/Produksi
2. Menjaga dan mempertahankan kondisi teknis, daya guna, dan daya hasil logistik, baik secara preventif maupun represif secara optimal guna mendukung optimalisasi fungsional maupun umur barang. Merupakan…
a. Pengertian distribusi fisik
b. Tugas manajer logistik
c. Fungsi utama logistik
d. Tujuan manajemen logistik
Jawaban: d. Tujuan manajemen logistik
3. Management logistik adalah manajemen dari seluruh aktivitas pergerakan - penyimpanan(move store) dan aktivitas - aktivitas yang berhubungan dengan titik - titik pengumpulan/asal (point of acquisition) dan titik - titik konsumsi/tujuan (point of consumption). Merupakan pengertian menurut…
a. Bowersox
b. Ballaou
c. Max Webber
d. Robert Owen
Jawaban: b. Ballaou
4. Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan yang paling sederhana adalah…
a. Produsen – Konsumen
b. Produsen – Pengecer – Konsumen
c. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
d. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Jawaban: a. Produsen – Konsumen
5. Fungsi utama logistic adalah...
a. Perakitan, Transportasi dan Pemrosesan
b. Pemrosesan, Promosi, dan Negoisasi
c. Pemrosesan Pesanan, Pergudangan, Manajemen Persediaan, dan Transportasi
d. Pergudangan, Negoisasi, Pemrosesan Pesanan, dan Manajemen Sediaan
Jawaban: c. Pemrosesan Pesanan, Pergudangan, Manajemen Persediaan, dan Transportasi
6. Menggunakan lebih dari satu tetapi tidak sebanyak semua perantara mau menjual produk perusahaan disebut dengan distribusi...
a. Distribusi Intensif
b. Distribusi Ekslusif
c. Distribusi Fisik dan Logistik
d. Distribusi Selektif
Jawaban: d. Distribusi Selektif
7. Faktor - faktor yang mempengaruhi keputusan distribusi adalah...
a. Distribusi langsung
b. Pertimbangan pembeli
c. Penggunaan perantara
d. Situasi yang baik maupun memungkinkan
Jawaban: b. Pertimbangan pembeli
8. Dalam organisasi distribusi, anggota saluran pemasaran melaksanakan banyak fungsi - fungsi. Antara lain…
a. Pelayanan dan perbaikan
b. Komunikasi dan informasi
c. Promosi dan negoisasi
d. Periklanan dan promosi
Jawaban: c. Promosi dan negoisasi
9. Fungsi yang dilakukan oleh perantara pemasaran untuk mengurangi banyaknya transaksi bagi produsen dan pengguna akhir merupakan fungsi…
a. Menjual dan membeli
b. Transportasi
c. Periklanan dan promosi
d. Komunikasi
Jawaban: a. Menjual dan membeli
10. Pernyataan yang benar dibawah ini adalah…
a. Setiap unit bisnis memerlukan tujuan strategi yang luas
b. Tujuan dasar unit bisnis adalah meminimalkan nilai bagi pemegang saham
c. Strategi pemasaran tidak harus mengikuti proses Bottmon-up
d. Perencanaan pemasaran strategis terdiri dari lima komponen
Jawaban: a. Setiap unit bisnis memerlukan tujuan strategi yang luas
http://www.akuntansilengkap.com/manajemen/pengertian-badan-usaha-jenis-jenis-fungsi-dan-bentuknya/
http://www.organisasi.org/1970/01/bentuk-jenis-macam-badan-usaha-organisasi-bisnis-perusahaan-pengertian-dan-definisi-ilmu-sosial-ekonomi-pembangunan.html
http://www.organisasi.org/1970/01/bentuk-jenis-macam-badan-usaha-organisasi-bisnis-perusahaan-pengertian-dan-definisi-ilmu-sosial-ekonomi-pembangunan.html
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut