Langsung ke konten utama

ALINEA / PARAGRAF


BAHASA INDONESIA
“ALINEA / PARAGRAF”
Disusun oleh :
KELOMPOK 6
1.      Dhea Aprilia                                (NPM: 11217609)
2.      Pramelya Kharisma                    (NPM: 14217723)
3.      Rifqi Nufaldi                               (NPM: 15217200)
4.      Sonia Adeliani                             (NPM: 15217749)
5.      Tamarin Apri                              (NPM: 15217877)
                   Dosen Pembimbing : Ahmad Yazid, SIKOM
                                                                    Kelas : 1EA30 
      
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017/2018



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan  makalah  ini dengan baik. Makalah  ini berjudul “ Alinea atau Paragraf “ dimana didalamnya membahas tentang macam-macam alinea, bentuk alinea, bagian alinea, syarat alinea yang baik dan benar, serta metode pengembangan alinea.
Pada dasarnya makalah  ini dibuat untuk memenuhi tugas  mata kuliah Bahasa Indonesia, Namun lebih dari itu kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi  kita semua untuk menambah ilmu pengetahuan kita, yaitu tentang Alinea atau Paragraf.
Ucapan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah Bahasa Indonesia, seluruh teman-teman, serta semua yang ikut memberikan bantuan baik berupa materi, tenaga ataupun sumbang pikiran atas terselesaikanya makalah ini. Kurang lebihnya kami mohon maaf dan akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih.



Tangerang,  17 Oktober 2017


Penyusun


DAFTAR ISI
Cover....................................................................................................... .......................... i
Kata Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1  Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2  Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3  Tujuan Penulisan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 3
2.1 Macam-macam Alinea..................................................................................... 3
2.2 Bentuk Alinea................................................................................................ 11
2.3 Bagian Alinea................................................................................................ 14
2.4 Syarat Alinea yang Baik dan Benar.............................................................. 17
2.5 Metode Pengembangan Alinea...................................................................... 19
BAB  III PENUTUP....................................................................................................... 21
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 21
3.2 Kritik dan Saran............................................................................................ 21
Daftar Pustaka................................................................................................................. 22


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering digunakan, baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan dalam rapat, diskusi, atau seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas kerja, pelaporan, atau skripsi pasti menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan bervariasi jawabannya. Alinea merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kita pelajari, karena sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.
Bila kita membuat alinea,kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri atas ide pokok dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok. Di samping ide pokok ini,terdapat ide pokok lainnya yang masih berkaitan dengan ide pokok pertama. Kedua ide pokok ini merupakan bagian kelompok ide yang lebih besar. Oleh sebab itu,ide pokok yang kedua ini diungkapkan dalam alinea berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok bawahan yang berupa penjelasan terhadap ide pokok kedua tadi. Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat membuat sebuah karangan yang terdiri atas beberapa alinea yang mengandung kelompok-kelompok ide yang saling berkaitan.

1.2. Rumusan Masalah
1.      Apa macam-macam Alinea atau Paragraf?
2.      Bagaimana bentuk Alinea atau Paragraf?
3.      Bagaimana bagian Alinea atau Paragraf?
4.      Bagaimana syarat Alinea atau Paragraf yang baik dan benar?
5.      Bagaimana Metode Pengembangan Alinea atau Paragraf?


1.3.Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui macam-macam Alinea atau Paragraf
2.      Mengetahui bentuk Alinea atau Paragraf
3.      Mengetahui bagian Alinea atau Paragraf
4.      Mengetahui syarat Alinea atau Paragraf yang baik dan benar
5.      Mengetahui metode Pengembangan Alinea atau Paragraf


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Macam-macam Alinea
2.1.1        Jenis Alinea atau Paragraf Menurut Sifatnya
2.1.1.1 Alinea Persuasif
Alinea Persuasif adalah alinea yang mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi sesuatu dengan cara mempengaruhi pembaca.
Alinea Persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan, terutama advertorial yang belakangan ini marak mengisi lembaran koran, majalah, serta lembar promosi lainnya.
Contoh:
Desain Liquid Mini tampak mengilhami sosok Liquid Express. Tampak sudut melengkung di kedua sisi namun Liquid Ekspress punya bentangan layar lebih luas seukuran 3,5 inchi. Si Liquid Exspress ditenagai prosesor qualcomm turbo berclock speed 800 mhz. Sebagai pelengkap , fitur-fitur andalan lain dari ponsel berharga sekitar $ 350 ini termasuk kamera 5 MP, Wifi, HSDPA, dan aplikasi khusus bikinan Acer bernama Social Jogger dimana koneksi mudah dan cepat ke halaman facebook, twitter, dan flickr.

2.1.1.2  Alinea Argumentatif
Alinea Argumentatif adalah alinea yang membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung.
Alinea Argumentatif umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan laporan. Dalam tulisan ilmiah, alinea argumentatif, deskriptif, dan ekspositoris bahu-membahu membangun karangan.
Contoh:


Dan peganglah baik-baik kutipan religius yang satu ini, “mulailah dengan yang kanan”. Penafsirannya menurut Saya, juga menurut Ary Ginanjar dalam ESQ-nya, “mulailah dengan otak kanan”. Sebagai tambahan, Saya melihat kultur Indonesia, China, Islam, dan Nasrani akrab dengan kebaikan, contohnya ‘tangan kanan’, ‘langkah kanan’, golongan kanan’, dan sebelah kanan’. Orang padang bilang, ‘langkah suok’. Tidak mau ketinggalan, burung garuda dalam Pancasila pun menoleh ke kanan, bukannya ke kiri atau lurus kedepan. Jarum jam juga bergerak ke kanan.

2.1.1.3  Alinea Naratif
Alinea Naratif adalah alinea yang menuturkan peristiwa  atau keadaan dalam bentuk cerita.
Alinea naratif sering dipakai dalam karangan fiksi atau non ilmiah seperti novel dan cerpen.
Contoh:
Selama bertahun-tahun, Jaka Tarub merawat tiga bidadari yang sakit jiwa, si Cantik, si Genit dan si Kalem. Suatu ketika Jaka Tarub ingin menguji kewarasan ketiga-tiganya. Maka, diboyonglah ketiga bidadari itu kesebuah telaga yang kering tidak ada airnya sama sekali. Rupa-rupanya Jaka Tarub ingin menguji bagaimana tanggapan mereka. Begitu tiba di pinggir telaga, si Cantik lansung melepaskan kebayanya dan berlagak mandi. Tidak mau ketinggalan si Genit pun melepaskan kebayanya dan berlagak mencuci pakaian. “huh, dasar bidadari-bidadari gendeng!” tukas Jaka Tarub, “airnya tidak ada, eh malah mandi, malah mencuci”.

2.1.1.4  Alinea Deskriptif
Alinea Deskriptif adalah alinea yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
Alinea Deskriptif umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan laporan.


Contoh:
Suaka alam tarusan merupakan hutan hujan tropis pegunungan. Berdasarkan atas perbedaan tinggi dari muka laut, hutan tropis ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu montain rain forest (hutan hujan pegunungan) dengan ketinggian 700 m dpl sampai 1600m dpl dan high montain rain forest (hutan hujan pegunungan tinggi) dengan ketinggian 1000-2000 m dpl. Sungai-sungai yang mengalir melalui areal tersebut  tersebar merata dan pada umumnya air mengalir sepanjang tahun.

2.1.1.5  Alinea ekspositoris
Alinea Ekspositoris adalah alinea yang memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.
Alinea ekspositoris umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan laporan. Khusus untuk berita di dalam surat kabar, sebagian besar memakai alinea ekspositoris.
Contoh:
Pada tahun 1885, wilbur wright mengalami kecelakaan. Disebuah permainan hoki, stik menghajar mukanya. Walaupun cederanya tidak begitu parah, namun setelah itu, ia lebih suka menyendiri di rumah. Kemudian ia hanyut di perusahaan percetakan yang dirintis oleh saudaranya, Orville. Sejauh itu, kelihatannya wilbur tidak punya cita-cita apapun.

2.1.2        Jenis Paragraf Berdasarkan Posisi Kalimat Utamanya

2.1.2.1 Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya di awal sebuah paragraf dan bersifat deduksi.


Paragraf ini paragraf yang diawali dengan pernyataan yang sifatnya umum, lalu dijabarkan dan dikembangkan menjadi pernyataan yang sifatnya khusus. Pernyataan yang sifatnya khusus tersebut dapat berupa rincian, penjelasan, bukti-bukti maupun contoh-contoh. Karena paragraf tersebut dikembangkan dari pernyataan yang umum kemudian mengemukakan pernyataan – pernyataan yang sifatnya khusus, dapat kita dikatakan bahwa penaralan paragraf deduktif tersebut dari umum ke khusus.
            Ciri-ciri paragraf deduktif
1)      Gagasan utama terletak di awal paragraf
2)      Kalimat utama terletak di awal paragraf
3)      Diawali kalimat yang bersifat umum dan diikuti beberapa kalimat yang bersifat khusus.
4)      Kalimat pertama dijelaskan kalimat kedua, ketiga, keempat dan seterusnya.
5)      Pola umum-khusus
Contoh wacana yang menggunakan paragraf deduktif:
Zaman sekarang kebudayaan Indonesia telah berangsur – angsur punah. Anak-anak akrab dan hafal dengan kebudayaan luar negeri. Anak-anak sangat gemar dengan cerita Upin – Ipin, Spongebob, Avatar, Naruto, Marsha and The Bear, Frozen dan kartun-kartun lainnya yang ditayangkan di televisi. Begitu pun remaja-remaja yang lebih menggandrungi drama korea maupun  film- film seperti Spiderman, Harry Potter, Batman ketimbang cerita asli daerah seperti Malin Kundang, Timun Mas, Roro Jonggrang, Ande-ande Lumut, dan lain sebagainya. Selain itu dalam hal permainan mereka lebih menyukai kartu remi, puzzle UNO, dan permainan lainnya dari PS atau komputer hingga game online ketimbang permainan asli daerah kita seperti engklek, gobak sodor, dakonan, gundu, egrang dan lain sebagainya.


2.1.2.2  Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya di akhir sebuah paragraf dan bersifat induksi. Kata induksi asalnya dari bahasa latin : duxi, ducere, ductum yang artinya membawa ke; atau memasukan kedalam. selanjutnya istilah induksi dapat dijelaskan dengan metode pemikiran yang berasal dari hal yang khusus untuk menentukan simpulan atau hukum di akhir paragraf. Karena kalimat-kalimat atau pernyataan khusus dapat berupa penjabaran dan contoh-contoh, dan pernyataan umum itu berupa hukum atau simpulan, sehingga paragraf induktif berkembang dari contoh dan rincian menjadi simpulan.
Ciri-ciri paragraf induktif
1)      Gagasan utama terletak di akhir paragraf
2)      Kalimat utama terletak di akhir paragraf 
3)      Diawali kalimat-kalimat bersifat khusus dan di akhiri kalimat yang bersifat umum
4)      Pola khusus-umum
5)      Kesimpulan terletak di akhir paragraf
Contoh wacana yang menggunakan paragraf induktif :
Tidak dapat dipungkiri bahwa fenomena yang sekarang sedang berkembang adalah cerita – cerita dari luar negeri lebih familiar bagi anak-anak diantaranya cerita Upin – Ipin, Spongebob, Avatar, Naruto, Marsha and The Bear, Frozen dan kartun-kartun lainnya yang ditayangkan di televisi. Begitu pun remaja-remaja yang lebih menggandrungi drama korea maupun  film- film seperti Spiderman, Harry Potter, Batman ketimbang cerita asli daerah seperti Malin Kundang. Timun Mas, Roro Jonggrang, Ande-ande Lumut, dan lain sebagainya. Selain itu dalam hal permainan mereka lebih menyukai kartu remi, puzzle UNO, dan permainan lainnya dari PS atau komputer hingga game online ketimbang permainan asli daerah kita seperti engklek, gobak sodor, dakonan, gundu, egrang dan lain sebagainya.


2.1.2.3  Paragraf deduktif-induktif
Paragraf deduktif-induktif merupakan perpaduan antara paragraf deduktif dengan paragraf induktif.  Paragraf deduktif-induktif ini, posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya di awal dan akhir sebuah paragraf. Sebuah wacana yang menggunakan jenis paragraf ini dikembangkan dengan kalimat yang bersifat umum di awal paragraf dan akhir paragraf sedangkan kalimat-kalimat yang berada di tengah paragraf (diantara kalimat awal dan kalimat akhir) sifatnya khusus berupa rincian atau contoh-contoh.
Ciri-ciri paragraf campuran (deduktif-induktif)
1)      Gagasan utama terletak di awal dan akhir paragraf
2)      Kalimat utama terletak di awal dan akhir paragraf
3)      Diawali kalimat yang bersifat umum dan diikuti beberapa kalimat yang bersifat khusus, kemudian di akhiri kalimat yang bersifat umum
4)      Kalimat pertama dijelaskan kalimat kedua, ketiga, keempat dan seterusnya kemudian ditegaskan/disimpulkan di kalimat yang terakhir.
5)      Pola umum-khusus-umum
Contoh wacana yang menggunakan paragraf deduktif-induktif:
Zaman sekarang kebudayaan Indonesia telah berangsur – angsur punah. Anak-anak akrab dan hafal dengan kebudayaan luar negeri. Anak-anak sangat gemar dengan cerita Upin – Ipin, Spongebob, Avatar, Naruto, Marsha and The Bear, Frozen dan kartun-kartun lainnya yang ditayangkan di televisi. Begitu pun remaja-remaja yang lebih menggandrungi drama korea maupun  film- film seperti Spiderman, Harry Potter, Batman ketimbang cerita asli daerah seperti Malin Kundang, Timun Mas, Roro Jonggrang, Ande-ande Lumut, dan lain sebagainya.


Selain itu dalam hal permainan mereka lebih menyukai kartu remi, puzzle UNO, dan permainan lainnya dari PS atau komputer hingga game online ketimbang permainan asli daerah kita seperti engklek, gobak sodor, dakonan, gundu, egrang dan lain sebagainya. Hal-hal di atas mengindikasikan bahwa kebudayaan luar lebih disukai dan menjadi kiblat untuk anak – anak maupun para remaja Indonesia.
2.1.2.4  Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya di tengah sebuah paragraf. Sebuah wacana yang menggunakan jenis paragraf ini dikembangkan dengan kalimat yang bersifat khusus di awal paragraf dan akhir paragraf isinya berupa rincian atau contoh-contoh sedangkan kalimat-kalimat yang berada di tengah paragraf (diantara kalimat awal dan kalimat akhir) sifatnya umum.
Ciri-Ciri Paragraf Ineratif
1)      Gagasan utama terletak di kalimat utama pada bagian tengah paragraf
2)      Di awali dengan hal-hal khusus terlebih dahulu sebagai pengantar gagasan utama.
3)      Diakhiri kembali dengan hal khusus sebagai penguat gagasan utama.
Contoh wacana yang menggunakan paragraf ineratif:
Anak-anak zaman sekarang lebih gemar dengan cerita Upin – Ipin, Spongebob, Avatar, Naruto, Marsha and The Bear, Frozen dan kartun-kartun lainnya yang ditayangkan di televisi. Begitu pun remaja-remaja yang lebih menggandrungi drama korea maupun  film- film seperti Spiderman, Harry Potter, Batman.


2.1.3         Jenis Alinea berdasarkan fungsi
2.1.3.1 Alinea pembuka
Alinea pembuka berfungsi mengutarakan satu aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Sebagai awal sebuah karangan, alinea pembuka harus mampu menjalankan fungsi:
1) Menghantar pokok pembicaraan;
2)  Menarik minat dan perhatian pembaca;
3)  Menyiapkan pikiran pembaca untuk mendapatkan gambaran umum tentang isi karangan.
2.1.3.2 Alinea pengembang
Alinea ini mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan di dalam alinea pembuka. Contoh-contoh dan ilustrasi, inti permasalahan, dan uraian pembahasan adalah isi sebuah alinea pengembang.
Secara rinci dapat dirumuskan bahwa fungsi alinea pengembang di dalam karangan adalah:
1) mengemukakan inti persoalan;
2) memberi ilustrasi atau contoh;
3) menjelaskan hal yang akan diuraikan pada alinea berikutnya;
4) meringkas alinea sebelumnya;
5) mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan.

2.1.3.3 Alinea penutup
Alinea penutup berisi simpulan bagian karangan(subbab, bab) atau simpulan seluruh karangan. Mengingat alinea ini dimaksud untuk mengakhiri  karangan atau bagian karangan, penyajiannya harus memperhatikan hal berikut ini.
1) sebagai bagian penutup, alinea ini tidak boleh terlalu panjang;
2) isi alinea harus berisi simpulan yang mencerminkan sebagai inti seluruh uraian;
3) sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya alinea ini dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembacanya.


2.2. Bentuk Alinea
2.2.1 Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya :
2.2.1.1 Paragraf Deduktif
Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraph dan
dimulai dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
contoh:
Pemakaian bahasa Indonesia di seluruh Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam.perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, dan ucapan terlihat dengan mudah. Pemakiaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan televisi sudah terjaga dengan baik. Para pemuka kitapun pada umumnya belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Fakta-fakta di atas menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.

2.2.1.2 Paragraf Induktif
Letak kalimat utama di akhir paragraph dan diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
Contoh:
Mungkin anda pernah mendengar tentang peristiwa perampokan mobil yang menimpa ronaldo, bintang sepakbola asal brasil, dua tahun silam. Dasar nasibnya sedang apes, saat mengendarai BMW X-5 di Rio Janairo, ia dihadang tiga perampok bersenjata. Mobil kesayangannya pun dibawa kabur perampok. Untunglah pemain asal internasionale Milan, klubnya saat itu cepat bertindak. Dengan menumpang kendaraan yang lewat ia segera menuju kantor polisi. Hanya dalam hitungan jam, mobilnya sudah ditemukan kembali di pinggir kota Rio. Jangan salah! Ronaldo tidak memakai jasa paranormal. Kebetulan mobilnya dilengkapi Automatic Verhicle Location (AVL), sistem pemantau lokasi kendaraan yang terhubung dengan satelit Global Positioning Sistem (GPS). Posisi mobil selalu dapat di ketahui dari peta digital yang terpasang di mobil atau operator pemantaunya. (Intisari, juni 2003).


2.2.1.3 Paragraf Deduktif-Induktif
Letak kalimat utama di awal dan di akhir paragraph dan kalimat utama yang terletak di akhir bersifat penegasan kembali, dengan susunan
kalimat yang agak berbeda.
Contoh :
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Oleh karena itu, maka sebaiknya para guru memberitahukan tips belajar menjelang UAN.
2.2.2         Jenis Paragraf Berdasarkan Maksud dan Tujuan
2.2.2.1 Paragraf Persuasif : adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca
Ciri-ciri : ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu
Contoh:
Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.
2.2.2.2  Paragraf argumentasi : adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung.
Ciri-ciri : ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh: 
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan ”meta penampilan” siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.


2.2.2.3  Paragraf naratif : adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.
Ciri-ciri : ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
2.2.2.4  Paragraf deskritif : adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
Ciri-ciri : ada objek yang digambarkan
Contoh:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
2.2.2.5  Paragraf eksposisi : adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.
Ciri-ciri : ada informasi
Contoh:
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.



2.2.3        Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan

2.2.3.1  Paragraf Pembuka
Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan .
Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:
1.Menghantar pokok pembicaraan
2.Menarik minat pembaca
3.Menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.

2.2.3.2  Paragraf Pengembang
Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk:
1.                  Mengemukakan inti persoalan
2.                  Memberikan ilustrasi
3.                  Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
4.                  Meringkas paragraf sebelumnya
5.                  Mempersiapkan dasar bagi simpulan.
6.                  Paragraf Penutup

Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas.
Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut :
1.      Sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng
2.      Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian
3.      Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya

2.3. Bagian Alinea
            Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan bahwa alinea pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat.


 Dari fungsi dan kandunganya, kalimat dalam alinea dapat dipilah-pilah menjadi kalimat topik, kalimat pengembangan, kalimat penutup, dan kalimat penghubung.
2.3.1        Kalimat Topik
Kalimat topik merupakan kalimat yang mengungkapkan gagasan pokok dalam kalimat yang bersangkutan. Oleh kerena itu kalimat topik merupakan bagian yang terpenting. Bagian ini mengarahkan dan sekaligus mengontrol pengembangan alinea. Kalimat topik biasanya terletak di awal alinea. Namun bisa juga kalimat topik itu terletak di tengah alinea yang bersangkutan. Karena kalimat topik merupakan  kalimat yang terpenting maka kalimat topik itu hendaknya:
·          Merupakan kalimat efektif yang menarik
Pengertian efektif dalam kalimat efektif berarti membuahkan hasil. Hasil yang diharapkan dari suatu kalimat sebagai bagian dari tuturan ialah pemahaman. Terpahami atau tidak terpahami oleh pihak lain itulah yang menjadi kriteria efektif tidaknya suatu kalimat atau tuturan kemudian tambahan menarik itu berarti bahwa kalimat topik hendaknya dapat memikat perhatian pembaca.
·          Merupakan susunan yang runtut dan logis
Untuk mengetahui susunan yang runtut dan logis, kita perhatikan kalimat berikut ini.
1.      Pemeliharaan dan penanaman padi dilakukan pada musim yang tepat.
2.      Penanaman dan pemeliharaan padi dilakukan pada musim yang tepat.
3.      Pengajaran sastra tidak diperoleh melalui bangku ilmiah.
·           Merupakan rumusan yang tidak terlalu umum namun juga tidak terlalu spesifik.
Jika terlalu umum, maka pengembangannya nanti akan terlalu luas. Sebaliknya jika terlalu spesifik, maka pengembangannya akan terlalu sempit. Sebagai patokan perlu diketahui bahwa kalimat yang ringkas biasanya kandungan isinya bersifat umum. Kalimat yang demikian dapat dispesifikasikan kandungan isinya dengan memperluas kalimat tersebut atau mengganti kata-kata umum dalam kalimat itu dengan kata-kata yang khusus.



Kalimat di atas diketahui bahwa kalimat topik dihasilkan melalui beberapa tahap yaitu perumusan gagasan umum, lalu menspesifikasikan gagasan umum tersebut dan kemudian memperbaiki kata-kata atau susunan kalimatnya.
 
2.3.2        Kalimat Pengembangan
Kalimat pengembangan pada dasarnya adalah kalimat-kalimat yang menguraikan hal-hal yang terkandung dalam topik. Hal ini berarti bahwa kalimat-kalimat pengembangan itu hendaknya berpusat pada kalimat topik agar tercipta adanya kesatuan gagasan. Adanya kalimat pengembangan yang menyeleweng dari kalimat topik hendaknya dihindari. Untuk itu langkah yang harus ditempuh ialah perumusan butir-butir pengembangan secara ringkas di bawah kalimat topik, sehingga terbentuk semacam alinea.
Gagasan pokok yang terkandung dalam kalimat topik pada hakikatnya Merupakan pengungkapan dari :
·         ‘apa yang akan dibicarakan’ dengan mengajukan pernyataan sehubungan
dengan ‘apa yang dibicarakan’
·         jawaban ringkas yang dapat dijadikan butir-butir pengembanganya.
Adapun pertanyaan yang dapat diajukan itu ialah mengenai ‘bagaimana’.
‘mengapa’, dan pertanyaan lain yang relevan.
·         Langkah selanjutnya adalah mengecek apakah butir-butir itu sudah lengkap
ataukah masih ada yang terlewatkan, dan kemudian menyusun kembali

2.3.3.Kalimat Penutup
Setelah pengembangan itu sampai pada batas kecukupan, maka alinea itu sebaliknya segera diakhiri. Kalimat yang mengakhiri alinea itu disebut kalimat penutup. Demi terwujudnya kesatuan gagasan, penyusunan kalimat topik hendaknya berdasarkan kalimat-kalimat pengembangan. Dari ketiga contoh kalimat di atas, dapat kita ketahui bahwa kalimat penutup dalam suatu alinea dapat berupa penekanan kembali, kesimpulan dan rangkuman. Dari contoh kalimat di atas diketahui bahwa dalam menyusun kalimat penutup hendaknya didasarkan pada kalimat topik dan kalimat-kalimat pengembangannya. Sebagai contoh :



·         Manusia adalah mahluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda juga empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya yang serupa dengan itu.
Dalam contoh di atas diperlukan berbagai jenis binatang yang sedikit empedunya panjang umurnya. Untuk dapat membuat rampatan, kita hendaknya ingat adanya kata-kata umum dan kata-kata khusus yang dalam tata makna berhubungan secara hiponim pada. Contoh di atas mahluk merupakan kata yang sangat umum, manusia dan binatang merupakan kata yang umum, dan kuda dan keledai merupakan kata yang khusus.
2.3.4        Kalimat Penghubung
Demi terwujudnya kesatuan dan kepaduan antara alinea satu dengan alinea lain dalam suatu wacana, maka diperlukan adanya kalimat penghubung. Contoh alinea (a) diawali dengan frase dorongan lain yang secera eksplisit menunjukan adanya hubungan dengan alinea lain disebut kalimat penghubung. Adapun katakata yang dipakai untuk menandai dengan hubungan kalimat lain adalah kata-kata ganti tunjuk: ini, itu, tersebut, demikian, dan sebagainya. Hubungan antara alinea itu sering juga tidak dinyatakan secara eksplisit, tetapi hanya secara implisit. Hubungan antar alinea yang demikian tidak menggunakan kalimat penghubung. Hubungan antaralinea hanya dapat diketahui dari hubungan isinya. Oleh karena itulah, kalimat penghubung itu dalam alinea tertentu diperlukan, dan dalam alinea yang lain tidak diperlukan.

2.4. Syarat Alinea yang Baik dan Benar
2.4.1        Kesatuan (Unity)
Jadi kesatuan atau unity bukanlah  berarti satu atau singkat kalimatnya, melainkan   berarti   kalimat-kalimat   yang   ada   dalam   paragraf   tersebut menyatu   untuk   mendukung   pikiran   utama   sehingga   merupakan   satu kesatuan yang utuh.  Jadi tiap alinea / paragraf hanya boleh mengandung satu pikiran/tema.

Contoh paragraf yang memenuhi persyaratan kesatuan :

Masalah mahasiswa  di  Indonesia umum sekali. Mereka kebanyakan sulit   untuk   sepenuhnya   memusatkan   perhatian   pada   studi   mereka. Kebanyakan dari mereka adalah pemuda-pemuda dari keluarga biasa yang kurang


mampu. Para mahasiswa itu pun mencari pekerjaan. Oleh karena itu   selama   belajar   mereka   kadang-kadang   terganggu   oleh   keadaan ekonomi.

Apabila paragraf di atas kita analisis, akan kita temukan.
Pikiran utama             : Masalah umum dalam dunia mahasiswa.
Pikiran penjelas         : Sulit memusatkan perhatian, berasal dari keluarga biasa, terganggu oleh ekonomi.
Unsur-unsur   penunjang   pada   paragraf   di   atas   benar-benar mendukung   gagasan   utama.   Dengan   perkataan   lain,   unsur-unsur penunjang paragraf tersebut membentuk eksatuan ide (unity).

Kepaduan (Koherensi)

Kepaduan akan terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat- kalimat   yang   membina   paragraf   tersebut,   baik,   wajar,   dan   mudah dipahami   tanpa   kesulitan.   Pembaca   dengan   mudah   mengikuti   jalan pikiran penulis, tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang menghambat atau semacam jurang yang memisahkan sebuah kalimat dari kalimat lainnya, tidak terasa loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.

Contoh paragraf menggunakan transisi yang benar:
Perkuliahan bahasa Indonesia sering dapat membosankan, sehingga tidak dapat perhatian sama sekali dari mahasiswa. Hal ini disebabkan bahwa kuliah  yang  disajikan   dosen   sebenarnya   merupakan   masalah  yang  sudah diketahui   mahasiswa,   atau   merupakan   masalah   yang   tidak   diperlukan mahasiswa.  Di   samping   itu  mahasiswa   yang   sudah   mempelajari   bahasa Indonesia   sejak   mereka   duduk   di   bangku   sekolah   dasar   atau   sekurang-kurangnya  sudah  mempelajari bahasa Indonesia  selama dua  belas tahun, merasa sudah mampu menggunakan bahasa Indonesia.  Akibatnya  memilih atau   menentukan   bahan   kuliah   yang   akan   diberikan   kepada   mahasiswa merupakan kesulitan tersendiri bagi para pengajar.

Perhatikan   kata   atau   frase   transisi   yang   digunakan   (digarisbawahi) menatakan hubungan kalimat. Tanpa menggunakan frase transisi ini tulisan di atas akan terpotong-potong dan hubungan antar kalimat tidak jelas.


3            Kejelasan

Suatu paragraf dikatakan lengkap, apabila kalimat topik ditunjang oleh sejumlah   kalimat   penjelas.   Tentang   kalimat-kalimat   penjelas   ini   sudah dibicarakan di bagian awal tulisan ini, yaitu pada unsur-unsur paragraf.


Kalimat-kalimat  penjelas   penunjang  utama   atau  penunjang  kedua   harus benar-benar menjelaskan pikiran utama, agar paragraf  tersebut memiliki kejelasan sehingga mudah dipahami.

2.5. Metode Pengembangan Alinea
Pengembangan Alinea berkaitan dengan :
·         Posisi kalimat topik
·         Fungsi alinea
·         Sifat informasi yang akan disampaikan (persuatif, argumentatif, naratif, deskriptif, atau ekspositoris)

A.    Pengembangan alinea mencangkup 2 persoalan
1.      Kemampuan merinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan.
2.      Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.
B.     Pengembangan Alinea

·         Metode Definisi :
Yang dimaksud definisi dalam pembentukan sebuah alinea adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal
·         Metode Proses :
Pengembangan paragraf ini menguraikan proses bagaimana sesuatu terjadi atau terwujud.
·         Metode Contoh :
Sebuah gagasan bisa menjadi jelas jika diperkuat dengan beberapa contoh atau ilustrasi
·         Metode Sebab-akibat/ akibat-sebab:
Pengembangna paragraf cara ini dapat dilakukan dengan menyajikan sebab sebagai gagasan pokok/utama baru diikuti akibatnya sebagai gagasan penjelas,


atau sebaliknya disajikan akibat sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan penyebabnya sebagai gagasan penjelas.
·         Metode Umum-khusus/ khusus-umum:
Dalam pengembangan Umum-Khusus, gagasan utama atau kalimat topik diletakkan di awal paragraf, diikuti oleh kalimat-kalimat yang mengalndung gagasan bawahan
·         Metode Klasifikasi:
Cara klasifikasi biasanya dilakukan dengan penyajian gagasan pokok/utama kemudian diikuti dengan gagasan penjelas secara rinci. Gagasan penjelas merupakan kalsifikasi dari gagasan utamanya. Misalnya, gagasan utama A, memiliki gagasan penjelas yang dapat diklasifikasikan menjadi X dan Z.
·         Metode Perbandingan:
Cara pembandingan merupakan sebuah pengembangna paragraf yang dilakukan dengan membandingkan atau mempertentangkan guna memperjelas suatu paparan



BAB. III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alinea tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea bertujuan untuk memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain serta memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal.
Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-unsur penyusun alinea, seperti transisi (transition), kalimat topik (topic sentence), kalimat pengembang (development sentence), dan kalimat penegas (punch-line). keempat unsur penyusun alinea tersebut, terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
3.2 Kritik dan Saran
Pembaca yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari segi tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu kami dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca sekalian, dan juga kami berpesan kepada pembaca, ambilah sesuatu yang positif dari sebuah coretan yang  kami buat, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami maupun pembaca dan bisa menambah wawasan kita dalam memahami bahasa kita sendiri


Daftar Pustaka
https://wede56.blogspot.co.id/2014/03/contoh-makalah-bahasa-indonesia-alenia.html
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-paragraf
http://www.gurupendidikan.co.id/paragraf-ineratif-pengertian-ciri-contoh/
http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-paragraf-alinea-dan-bagian-dari-paragraf-bahasa-indonesia.html?m=1#.WeWZJua__IV
http://www.academia.edu/12093819/ALINEA
suhandiah.ppt.bahasa indonesia
pksm.mercubuana.ac.id/new/…/files…/99009-8-555911592468.doc

REFERENSI :
http://mcd.bis.telkomuniversity.ac.id/file/Materi%20Kuliah/Bahasa%20Indonesia/Handout%20Bahasa%20Indonesia/Bab_7_Paragraf%20edit%20TOT.pdf(Download pada hari Sabtu, 7 November 2015).
L.Mullik,Marthen.2010.
Alinea/Paragraf https://akmalik.files.wordpress.com/2014/09/modul-5-alinea.pdf
Universitas Nusa Cendana.
http://dokumen.tips/documents/makalah-alinea-atau-paragraf.html
(Sabtu, 7 November 2015)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi "Presentasi Bisnis"

“ PRESENTASI BISNIS ” (Untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Komunikasi Bisnis ) KOMUNIKASI BISNIS Disusun oleh :                                                         KELOMPOK 5       1.       Daryl Amanah                              (NPM: 11217462) 2.       Dhea Aprilia                                 (NPM: 11217 609 ) 3.   ...

DOSEN ALI MUHLI, SE., MM TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL (RANGKUMAN BAB 4)

  “DASAR TUKAR INTERNASIONAL” (TERM OF TRADE)   Disusun Oleh: Dhea Aprilia               (NPM: 11217609) Kelas    : 4EA30     Dosen Pengampu: Ali Muhli, SE., MM   FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS GUNADARMA 2020/2021     Dasar Pertukaran Internasional Dasar pertukaran internasional mengungkapkan bagaimana pola perdagangan internasional dengan memperhitungkan penggunaan faktor produksi sebagai tolak ukur. Selanjutnya suatu negara dapat memperhitungkan, apakah perdagangan internasional tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap barang, akan tetapi lebih jauh mendatangkan devisa bagi Negara. Melalui teori klasik, baik abasolote advantage maupun comparative advantage,  tolak ukur pertukaran barangmenggunakan tanga kerja. lebih sedikit menggunakn tenaga kerja berarti biaya dan sekaligus haraga barang lebih murah. To...